Mesti berjalan kaki menempuh sepanjang 13 kilometer dari Terminal Ciboleger ke Kampung Badui Dalam sangat senang juga bisa menghilangkan rasa stres.
"Beruntung, rombongan itu kebanyakan usia muda dan tidak ada mengidap penyakit jantung dan darah tinggi, sehingga perjalanan yang melelahkan itu menyehatkan dan selamat sampai kembali ke Jakarta," terang dia.
Begitu juga wisatawan lainnya, Nisa (35), warga Tangerang mengaku dirinya bersama rombongan menginap di Kampung Badui Dalam dengan jalan kaki dari Terminal Ciboleger ke Kampung Cibeo di kawasan pemukiman Badui.
Selama perjalanan menyenangkan dengan jalan setapak menembus perbukitan dan banyak curam yang membahayakan.

Permukiman Suku Badui (Foto: Instgram/@backpackerkurus)
"Kami berjalan kaki juga didampingi warga Badui dengan dibantu dengan memegang alat tonggak agar tidak jatuh," ujar Nisa.
Sarkim (40) seorang petugas wisata Badui mengaku sejak Sabtu-Minggu jumlah wisatawan yang mengunjungi pemukiman Badui sekitar 1.200 orang dan mereka dari berbagai daerah di sejumlah daerah di Banten, DKI Jakarta, Bogor dan Karawang, Jawa Barat.
Kebanyakan wisatawan itu menginap di permukiman Kampung Badui Dalam, seperti Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik.
"Kami memberlakukan tarif masuk ke pemukiman Badui Rp5.000/orang sesuai Peraturan Desa setempat," sebut Sarkim.