Mengapa Thailand Disebut Negeri Seribu Pagoda? Begini Sejarahnya
THAILAND punya beberapa julukan. Selain Negeri Gajah Putih, Thailand juga disebut sebagai Negeri Seribu Pagoda. Lalu mengapa Thailand disebut sebagai Negeri Seribu Pagoda?
Selama ini negara paling banyak pagoda paling dikenal adalah Myanmar. Kemudian bagaimana dengan Thailand?
Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, kemudian Myanmar dan Laut Andaman di barat.
BACA JUGA:
Thailand telah dihuni manusia sejak 40 ribu tahun silam. Ditemukan sejumlah artefak batu yang berasal dari Bendungan Batu Tham Lod di Mae Hong Son.
Kemudian, hampir sama dengan wilayah Asia Tenggara lainnya. Thailand sangat dipengaruhi dan kental oleh budaya dan agama India, yang berasal dari Kerajaan Funan sekitar abad pertama Masehi dengan Kerajaan Khmer.
Setelah kerajaan Kerajaan Khmer tumbang tepatnya pada abad ke-13, kemudian digantikan dengan Kerajaan Buddhisme Sukhothai dianggap sebagai negara Thailand atau Siam pertama yang didirikan pada 1238.
Selanjutnya terdapat Kerajaan Ayutthaya dipimpin oleh Sri Rama, tokoh dalam Ramayana. Pada tahun 1350 Raja Ramathibodi I (Uthong).
Tak sampai di situ, terdapat juga Kerajaan Thonburi dan Kerajaan Rattanakosin yang sempat menguasai Thailand.
Oleh karena itu dari runutan kerajaan-kerajaan yang pernah berada di Thailand ini, masing-masing membangun bangunan seperti pagoda sebagai simbol kekuasaan.
Khususnya pengaruh Hindu, di mana Pagoda sendiri tak hanya sebagai simbol kekuasaan sebuah wilayah, tapi jadi tanda tempat beribadahnya umat tersebut.
Arsitektur merupakan media utama dari warisan budaya negara dan mencerminkan tantangan hidup di iklim Thailand, yang mana terkadang ekstrem.
Serta secara historis, pentingnya arsitektur bagi rasa komunitas dan keyakinan agama masyarakat Thailand.
Kerajaan Ayutthaya merupakan kerajaan dengan penguasan yang sangat lama di Thailand, yaitu sekitar 1350 hingga 1767. Kemudian kerajaan ini juga paling produktif dan kreatif dalam arsitektur Thailand.
Identitas arsitektur pada periode Ayutthaya dirancang untuk menampilkan kekuatan dan kekayaan, sehingga memiliki ukuran dan penampilan yang hebat. Kuil-kuil di Ayutthaya jarang membangun atap yang membentang dari masthead.
Sampai saat ini salah satu daya tarik wisata di Thailand sendiri adalah bangunan-banguna bersejarahya, seperti pagoda atau kuil-kuil cantik yang membuat negara ini kian epik dengan peninggalannya tersebut.
(Salman Mardira)
