Kelakuan para turis tersebut telah menjadi momok khusus dari Demokrat Kristen, yang mengkampanyekan tindakan keras terhadap perilaku tersebut.
“Beberapa hari Anda bahkan tidak bisa berjalan di sekitar pusat kota tanpa menghirup bau asap ganja yang terus-menerus, dengan turis dengan tatapan kosong yang terhuyung-huyung. Itu harus dihentikan,” kata Diederik Boomsma, pemimpin cabang partai setempat.
“Pesan (kami) kepada wisatawan, selamat datang! Tetapi jika Anda datang hanya untuk menghirup, menelan, atau menghisap narkoba, jangan.”
Pelarangan terhadap kebiasaan minum alkohol di tempat umum, juga pembatasan terhadap toko-toko yang menjualnya akan segera dikeluarkan.
“Akan ada larangan minum alkohol di depan umum, tindakan terhadap pengedar narkoba di jalanan, dan pembatasan penjualan alkohol oleh toko-toko lokal di distrik lampu merah, di mana penjualan alkohol sudah dilarang dari hari Kamis malam hingga Minggu.”
Sementara itu, dari total turis yang mengunjungi Amsterdam per tahun, 10 persen atau sekitar 2,5 juta di antaranya merupakan warga negara Inggris.
(Salman Mardira)