"Kalau rata-rata Rp1,5 juta itu dikalikan dengan 170 ribu wisatawan yang datang per 2022, sudah ada berapa ratus miliar yang dibelanjakan untuk suvenir. Ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi," ungkapnya.
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat terus aktif melakukan pendampingan terhadap UMKM khususnya tenun/songke.
Selain terlibat dalam pengembangan UMKM dengan produk tenun/songket, dinas tersebut juga memberi pelatihan khusus untuk produk turunan tenun seperti anting, gelang, kalung, syal, tas, dan beberapa produk aksesori lain.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat, Theresia Asmon berharap upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah dapat menjadi dukungan bagi pengembangan UMKM dan peningkatan ekonomi keluarga.
"Kami latih khusus untuk menghasilkan produk turunan seperti tas dan aksesori lain. Apalagi sekarang bagasi berbayar, jadi kami selalu berupaya agar ada cenderamata yang bisa dibawa pulang tanpa memikirkan bagasi," ungkap Theresia.
(Rizka Diputra)