BERZIARAH kubur sudah menjadi tradisi umat Islam Indonesia secara turun-temurun. Meski menurut sebagian kalangan dikaitkan dengan bid'ah, namun aktivitas yang dianjurkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ini nyatanya tetap lestari hingga detik ini.
Ziarah kubur pun tak pelak menjadi tren dalam berwisata religi. Selain mengingatkan kepada kematian, kegiatan ziarah kubur bisa menjadi motivasi agar setiap manusia tidak bosan beramal baik untuk bekal pulang ke alam barzakh.
Meski diterpa ganasnya arus modernisasi, kegiatan ziarah kubur tetap dipertahankan, terutama pada momen penting seperti memasuki bulan suci Ramadhan maupun tiap-tiap perayaan hari-hari besar Islam.
Seperti halnya di Makam Keramat Panjang di Jalan Cituis, Keramat, Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang. Makam ini sering dikunjungi berbagai peziarah dari dalam maupun luar negeri.
(Foto: Okezone.com)
Jika biasanya makam berukuran 2x1,5 meter, makam di Jalan Cituis, Kramat, Kecamatan Pakuhaji ini sangat berbeda.
Di lokasi ini terdapat makam seorang ulama berukuran sepanjang 9 meter. Makam itu biasa disebut oleh warga sekitar sebagai Makam Keramat Panjang.
Di dalam makam itu, konon terdapat jasad seorang ulama besar asal Hadramaut, Yaman Selatan yaitu Al Habib Abdullah bin Ali Al-Uraidhi yang menyebarkan agama Islam hingga ke Indonesia. Habib Abdullah bin Ali Al-Uraidhi nasabnya tersambung kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dari garis Sayyidina Husein.