PAMEKASAN menyimpan destinasi wisata sejarah dan religi yang memiliki nilai sejarah. Keberadaannya tak bisa terlepas oleh kisah hidup Ki Ageng Joko Tarub di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Tempat ini mempunyai keunikan tersendiri karena sudah melegenda, dan saat ini menjadi destinasi religi di kota Gerbang Salam Pamekasan. Objek wisata ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun dari luar daerah.
Para pelancong yang berkunjung ke makam Joko Tarub biasanya juga menyempatkan diri untuk mengukir nama dan pasangannya di 'bambu cinta' atau istilah yang dikenal 'Perreng Sojjin'.
Banyak orang percaya, jika mengukir nama di bambu cinta tersebut maka bisa mengikat kasih. Tak ayal jika ratusan bambu yang berdiri di sekitar pemakaman dipenuhi ukiran nama orang berpasang-pasangan.
(Foto: Diwan M Zahri/Okezone)
Tak hanya persoalan cinta, namun diyakini juga berlaku bagi hajat yang lain. Konon, siapa yang mengukir nama dan hajatnya di bambu tersebut maka akan cepat tercapai.
Kepercayaan akan bambu itu sudah berlangsung secara turun-temurun sejak ratusan tahun silam.
“Asal-usul bambu ini ditanam oleh Kiai Ageng Joko Tarub dari tusuk sate yang ditancapkan ke dalam tanah," ungkap Adi Krisno sang juru kunci kepada Okezone, Selasa (6/8/2024).
Masyarakat setempat percaya bahwa pohon bambu di Asta Joko Tarub merupakan salah satu peninggalan wali. "Tusuk sate ditanam kemudian tumbuh pohon bambu. Itulah kenapa disebut perrèng sojjin," tambah Adi.