Penumpang Jaeris Vansson mengatakan kepada Nine, bahwa situasi berubah menjadi “penuh kekerasan” dengan cepat.
“Kejadiannya berlangsung begitu cepat. Berawal dari hanya pertengkaran dengan staf hingga orang ini berteriak sekeras-kerasnya karena diestrum,” kata Vansson.
“Kejadiannya sangat keras dan sangat mendadak. Bahkan saya sampai gemetar.”
Penumpang lain, Jordan, mengatakan bahwa dia yakin seorang ayah dari Melbourne itu “cukup masuk akal” dan menegaskan bahwa penumpang di sekelilingnya “sangat senang” dengan pengaturan tempat duduk tersebut.
“Saya rasa hal ini benar-benar di luar proporsi,” katanya kepada acara Today.
Pesawat akhirnya berangkat tanpa seluruh anggota keluarga Malou, dan Malou telah didakwa dengan tuduhan menyerang dan menghalangi polisi.

Tiga petugas AFP diduga mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.
Pejabat Inspektur, Shona Davis mengatakan bahwa perilaku anti-sosial atau illegal tidak dapat diterima di lingkungan manapun, dan AFP tidak akan menoleransi hal tersebut di bandara-bandara Australia.
“Sederhananya, kita hanya perlu memperlakukan satu sama lai sebagaimana kita ingin diperlakukan dengan rasa hormat dan kesopanan yang sama.” Kata Pejabat Supt Davis.
“Memilih untuk berperilaku buruk dalam penerbangan tidak hanya memengaruhi rencana perjalanan Anda, tetapi juga rencana perjalanan ratusan orang lainnya.”
“Inilah mengapa AFP tidak menoleransi perilaku buruk di bandara atau di pesawat.”