“Aku sembuh lewat terapi dilatasi berbantu. Prosesnya itu 3 hari 2 malem, rawat inap. Kenapa rawat inap? Karena aku dibius total. Pada saat dilatasi berbantunya itu aku dibius total jadi gak sadar, lalu disuntikkan botox di area vaginanya, tujuannya untuk melemaskan sementara otot-otot vaginanya yang kejang itu. Terus nanti dokter akan masukin alat-alat dilator itu ke dalam vaginaku,” ungkap Nisma.
Setelah prosedur selesai, Nisma kemudian dilatih oleh dokter agar dapat melakukan dilatasi mandiri di rumah. Dilatasi mandiri ini harus dilakukan selama 4-6 bulan setelah Nisma dapat melakukan penetrasi yang nyaman dengan suami.
Pengalaman Nisma ini tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama wanita, untuk selalu aware dengan kesehatan tubuh. Jangan lupa juga untuk minta dukungan dari keluarga, terutama suami, untuk selalu mendampingi.
Buat yang penasaran dengan cerita lebih lengkapnya, langsung aja cek videonya hanya di YouTube Channel GA!
(Helmi Ade Saputra)