Sebagai acara tahunan Perang Ketupat perlu terus dikembangkan karena di dalamnya terkandung nilai kearifan lokal, seperti menjaga tali silaturahim, gotong royong dan membangun kebersamaan antarwarga.
"Ini bentuk kebersamaan masyarakat, Pemkab akan terus mendukung dalam upaya pelestarian tradisi," ujarnya.
Rangkaian acara Perang Ketupat dimulai dengan pelaksanaan tradisi nganggung atau makan bersama, dilanjutkan dengan pertunjukan Tari Serimbang, Kedidi, Ngancak, serta pertarungan dua pendekat pencak silat dan diakhiri dengan saling lempar ketupat sebagai simbol memerangi berbagai perbuatan jahat.
(Rizka Diputra)