Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Makanan Khas Solo yang Lezat, Nomor 2 Kuliner Favorit Presiden Jokowi

Kiki Oktaliani , Jurnalis-Senin, 06 Maret 2023 |06:00 WIB
7 Makanan Khas Solo yang Lezat, Nomor 2 Kuliner Favorit Presiden Jokowi
Selat Solo. (Foto: Cookpad.com)
A
A
A

KOTA Surakarta atau Solo di Jawa Tengah kaya akan sejarah, tradisi, budaya, dan kuliner. Ada beragam makanan khas Solo yang lezat dan wajib dicicipi bagi pelancong yang berkunjung ke kota asal Presiden Joko Widodo ini.

Mungkin yang paling populer di antara makanan khas Surakarta adalah selat solo. Tapi ternyata masih banyak lagi lho kuliner yang menggugah selera.

Nah, berikut 7 makanan khas Solo yang wajib dicoba seperti dikutip dari blog SalsaWisata.

 BACA JUGA:7 Makanan Khas Indonesia Timur yang Lezat, Udah Pernah Coba?

1. Selat Solo

Selat Solo sangat populer dan salah satu kuliner paling dicari oleh wisatawan saat berkunjung ke Solo. Makanan ini telah ada sejak masa kolonial Belanda yang terinspirasi dari steak atau daging sapi.

Ilustrasi

Selat solo

Selat ini merupakan plesetan dari kata salad yang berasal dari orang-orang Belanda. Selat solo dihidangkan dengan berbagai sayur-sayuran seperti buncis, kentang, dan worter. Kemudian disiram dengan saus khas Selat Solo.

2.Sate Buntel

Sate Buntel merupakan salah satu makanan khas Solo kesukaan Presiden Jokowi. Jokowi punya beberapa warung sate langganannya di Kota Solo.

 BACA JUGA:Liburan di Yogyakarta, Jangan Lupa Cicipi 5 Makanan Khas dengan Nama Unik Ini!

Sate ini terbuat dari daging kambing yang sudah dicacah kemudian dibungkus dengan menggunakan lapisan lemak tipis, kemudian di dibakar.

Ilustrasi

Sate buntel Haji Bejo

Aroma terbakar dari lemak pembungkus ini memberikan kenikmatan tersendiri bagi penyuka sate buntel.

Dilengkapi bumbu kecap, irisan bawang merah dan daun kol, serta jeruk nipis dan cabai rawit sebagai tambahan, sekejap setelah mencobanya Anda akan mengetahui alasan mengapa Jokowi begitu menyukai sate buntel.

3.Cabuk Rambak

Cambuk rambak meruapakan kudapan khas Solo yang semakin langka. Cabuk Rambak berasal dari kata “Cabuk” dan “Rambak”. Cabuk mengacu pada wijen yang merupakan bahan utama sausnya. Sedangkan Rambak adalah krupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau.

 

Dulunya cabuk rambak memang dihidangkan bersama krupuk kulit atau rambak namun karena harga rambak semakin mahal maka krupuk kulit ini diganti dengan krupuk nasi (karak) yang kemudian krupuk nasi ini juga disebut dengan nama “Rambak”.

Porsi Cabuk Rambak ini tidak terlalu banyak, yang terdiri dari lontong dan kerupuk, yang kemudian disiram menggunakan saus wijen. Kemudian dibungkus atau diletakkan di atas pohon pisang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement