Inovasi tersebut bertujuan mewujudkan perjalanan yang berorientasi pada kebutuhan konsumen.
“Ini wujud komitmen kami dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan minat masyarakat melakukan perjalanan, baik untuk keperluan wisata dan bisnis. Apalagi, saat ini konsumen semakin mengedepankan perencanaan perjalanan yang personalized dan fleksibel,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, digitalisasi menjadi solusi membangkitkan sektor parekraf yang terpuruk imbas pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 kata Sandi, telah memaksa semua orang untuk mengadaptasi transformasi digital, yakni mendorong manusia untuk terus upscalling, upskilling dan rescalling mulai dari para tenaga kerja hingga pemasaran jual-beli produk pariwisata dan ekraf yang memanfaatkan media sosial maupun e-commerce.
Ia menyebut, inovasi teknologi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan alias stakeholder merupakan kunci untuk pemulihan industri pariwisata.
"Kami percaya bahwa inovasi teknologi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder bisa jadi kunci bagi kita semua untuk bangkit," kata Sandi dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu.
(Rizka Diputra)