Senada dengan pernyataan Dr. Marudut, menurut data Riskesdas 2018, kasus anemia pada remaja itu masih sangat tinggi mencapai angka prevalensi di atas 20 persen. Pada anak usia 5 sampai 14 tahun yang mengalami anemia sebesar 26,8 persen dan usia 15 hingga 24 tahun mencapai 32 persen.
Dengan kasus kehamilan dini yang sudah terlanjur banyak terjadi, Dr. Marudut mengatakan kini yang harus dilakukan adalah memahami bahwa konsumsi tablet penambah darah (TTD) jadi hal yang sangat penting.
Sebab ibu hamil begitu membutuhkan banyak nutrisi bukan hanya TTD, tapi juga asupan asam folat.
"Harus mengonsumsi tablet tambah darah, asam folat dan zat gizi diperlukan untuk mencegah anak stunting. Ibu di usia remaja dengan anemia ini berpeluang melahirkan bayi yang punya masalah tabung saraf terbuka (Neural Tube Defect/ NTD)," tutupnya.
BACA JUGA:Ratusan Remaja Hamil Duluan, Segera Ajarkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Anak
BACA JUGA:Kasus Ratusan Remaja Hamil Duluan, Bagaimana Risiko Kesehatan Sang Ibu Muda?
(Rizky Pradita Ananda)