"Kami lebih bergerak dari segi sosialisasi di masyarakat. Kami selalu menyarankan agar masyarakat harus lebih bijak memilih pangan dan kemasan pangan yang aman," tukasnya.
PDUI juga berharap edukasi mengenai bahaya EG dan DEG ini dilakukan di lingkungan sekolah. Menurut dr Catherine, hal itu mengingat banyak guru-guru yang masih kurang paham soal zat-zat kimia berbahaya pada pangan dan kemasan pangan.
"Jadi, seharusnya guru-guru di sekolah juga dibekali informasi mengenai bahaya EG dan DEG. Sebab, anak-anak kan biasanya lebih dengar apa yang disampaikan guru-guru mereka ketimbang orangtua yang ngomong. Edukasinya dimulai dari hal-hal kecil dulu," ungkap dr Catherine.
(Rizky Pradita Ananda)