Abah Guru Sekumpul lahir pada 11 Februari 1942 (27 Muharram 1361 Hijriah) di Kampung Tunggul Irang Seberang, Martapura, dari pasangan KH. Abdul Ghani dan Masliah.
Sejak kecil, Abah Guru Sekumpul sudah mendapat pendidikan yang ketat dan disiplin dari keluarganya, khususnya dari sang paman, Syekh Semman Mulya.
Sejak usia 5 tahun, Abah Guru Sekumpul sudah mulai belajar Alquran kepada Guru Hasan Pesayangan. Menginjak usianya yang ke-6, beliau mengenyam pendidikan di Madrasah Kampung Keraton.
Pada tahun 1949, saat Abah Guru Sekumpul muda berusia 7 tahun, ia kembali mengenyam pendidikan di Pesantren Darussalam Martapura, selama 12 tahun. Ia lulus dari pesantren tersebut tahun 1961, dengan nilai jayyid mumtaz.
(Makam Guru Sekumpul, Foto: Instagram/@al_hikam_)
Saat berusia 10 tahun, Abah Guru Sekumpul muda mendapatkan khususiat, dan anugerah dari Tuhan berupa kasyaf hissi, yaitu kemampuan melihat sesuatu hal-hal yang lazimnya tidak dapat dilihat mata.
Beberapa kelebihan Guru Sekumpul ialah beliau sudah hafal Alquran 30 juz sejak usia 7 tahun. Kemudian hafal tafsir Jalalain di luar kepala menginjak usia 9 tahun. Tak hanya itu, pergaulan Guru Sekumpul sejak kecil benar-benar terjaga.
Tak puas hanya mendapat pengajaran di pesantren, beliau juga sering kali menuntut ilmu di sejumlah halaqah di kediaman para ulama Martapura. Bahkan, saking haus akan ilmu, beliau juga belajar dari sejumlah guru di luar Martapura, seperti KH. M. Aini, juga KH. Muhammad.