MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan sejumlah fakta soal penilaian tentang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia yang kalah jauh dengan Turki, yakni terkait infrastruktur pendukung dan akses masuk.
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta belum lama ini. Hal itu terungkap saat Sandiaga menjawab pertanyaan Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira.
Dalam raker tersebut, Andreas menyebut kunjungan wisman ke Turki hingga Desember 2022 lalu telah mencapai 50 juta wisman. Capaian tersebut dinilainya masih jauh dibandingkan Indonesia yang hingga November 2022 baru mencapai 4,58 juta wisman.
"Turki itu mereka Desember sudah hampir 50 juta turis. Ini angka yang dibanding kita jauh sekali. Ini luar biasa. Tapi okelah, kita harus tetap berjuang perbaiki bagaimana meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia," kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Sandiaga Uno mengatakan Turki bisa mencapai angka kunjungan wisman bukan dalam waktu singkat.
Ia juga menilai Turki telah melakukan upaya luar biasa untuk mendukung sektor pariwisata salah satunya dengan membangun infrastruktur dasar berupa bandar udara.
"Saya menggarisbawahi Turki itu bisa mencapai 50 juta tentunya bukan dalam waktu yang singkat tapi mereka berinvestasi secara luar biasa dimulai dari infrastruktur dasar seperti airport," katanya.
Di sisi lain, Turki merupakan negara yang bisa diakses dengan mudah melalui jalur darat. Terlebih posisinya yang terletak di antara benua Asia dan Eropa.
"Turki ini juga bisa dijangkau dengan jalan darat sementara kita yang bisa jalan darat ini hanya Timor Leste dan Malaysia dan itu terbatas," katanya.