Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ratusan Remaja Hamil Duluan, Segera Ajarkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Anak

Santi Siera , Jurnalis-Jum'at, 20 Januari 2023 |09:52 WIB
Ratusan Remaja Hamil Duluan, Segera Ajarkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Anak
Ratusan Remaja Hamil Duluan, Saatnya Ajarkan Pendidikan Seks pada Anak, Catred Santi Siera (Foto: Dok.)
A
A
A

Pada awal Januari 2023, sebuah fenomena mengejutkan terungkap: ratusan remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA di Blitar dan Ponorogo hamil duluan. Karena kondisi itu, para remaja tersebut meminta dispensasi pernikahan di bawah umur ke pengadilan agama (PA).

Data yang diterima Okezone, sebanyak 489 remaja di Blitar mengajukan dispensasi pernikahan di bawah umur sepanjang 2022. Sementara itu, di Ponorogo sebanyak 266 remaja mengajukan dispensasi yang sama ke Pengadilan Agama (Okezone 19/1/2023).

Apa yang sedang terjadi dengan dunia pendidikan dan pola pengasuhan anak di negeri kita? Apa yang salah? Bisa dibilang, 489 remaja hamil duluan ini hanyalah puncak dari sebuah ‘gunung es’ fenomena masih banyaknya remaja di Indonesia yang belum paham tentang seks. Ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat kita masih menganggap seks itu sebagai hal yang tabu. Akibatnya, banyak anak pra remaja dan remaja sama sekali tidak paham tentang pentingnya kesehatan organ reproduksi mereka.

Padahal, menurut Pemerhati Anak Retno Listyarti, remaja itu sangat memerlukan pemahaman tentang dampak hubungan seksual dan kesehatan reproduksi. Terlebih, kasus hamil di luar nikah di kalangan remaja semakin banyak dijumpai di masyarakat.

"Jadi, yang namanya pendidikan seks dan pendidikan kesehatan reproduksi itu sangat penting, terutama untuk remaja berusia 13-17 tahun yang mulai menyukai lawan jenis," kata Retno pada MNC Portal belum lama ini (Okezone 19/1/2023)

Dengan memberikan pendidikan seks dan pendidikan kesehatan reproduksi, diharapkan remaja bisa memahami dan akan menjaga otoritas tubuhnya demi menjaga masa depannya juga. Selain itu, mencegah remaja menjadi korban kejahatan seksual.

Retno mengatakan, di zaman modern seperti ini masih ada remaja yang tidak paham dengan kondisi kesehatan reproduksinya sendiri. Misalnya, soal siklus menstruasi dan proses terjadinya kehamilan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement