Pada awalnya kue bulan dikenal dengan nama kue taishi di zaman Dinasti Shang dan Dinasti Zhou (abad ke-17 - 256 SM). Lalu nama kue taishi berubah di masa Dinasti Han (abad ke-202 SM - 220 M). Di mana pada saat itu masyarakat Tiongkok bagian barat mulai mengenal biji wijen dan kenari sebagai isien kue taishi dan kue taishi berubah menjadi kue hu.
Sedangkan pad masa Dinasti Tang (abad ke-618 M - 907 M) saat Kaisar Li Shimin dan jenderal perang bernama Lijing tengan merayakan kemenangan atas peperangannya, muncul seorang pedagang gue bundar yang mengucapkan selamat atas kemenangan tersebut.
Si pedagang pun memberikan beberapa kue bundarnya kepada kaisar dan jenderal. Sejak saat itu, kue bundar pun populer di kalangan masyarakat dan mereka kerap memakannya di hari ke 15 bulan 8 penanggalan lunar. Konon kue bundar tersebut adalah kue hu yang kemudian disebut sebagai kue bulan.
Namun, menurut catatan sejarah karakter nama kue bulan pertama kali ditemukan dalma buku Dinasti Song yang berkuasa di abad ke 1127 M - 1279 M.