MAINAN bernama Lato-lato digemari oleh masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak. Banyak yang menilai, jika permainan ini bisa menimbulkan dampak negatif untuk si pemainnya.
Menurut Retno Listyarti selaku Pemerhati Anak, permainan Lato-lato juga bisa memberikan dampak buruk pada fisik anak. Di mana, saat anak bermain Lato-lato dengan tidak benar, bisa merasakan rasa sakit, akibat terpukul oleh bola Lato-lato.
Kemudian, tangan anak bisa membiru atau membengkak. Bahkan banyak kasus yang terjadi, jika bola Lato-lato bisa pecah, karena dimainkan terlalu kencang, hingga pemukulan saat berselisih di antara teman.
"Permainan Lato-lato bisa menimbulkan bahaya jika tidak dimainkan dengan baik, juga berbahaya bila bolanya pecah maka akan berpotensi kuat menimbulkan cidera pada anak, karena sepihannya bisa mengenai wajah dan mata seperti terjadi di Kota Baru," kata Retno dalam keterangannya diterima MNC Portal, Rabu (11/1/2023).
BACA JUGA:Kenali Bahaya Lato-lato hingga Dicekal di Amerika sejak Tahun 70-an
"Ketiga, jika talinya putus, maka bolanya bisa membentur tubuh atau benda lain di sekitarnya. Lato-lato juga bisa dipukulkan ke sesama teman bermain jika saat bermain terjadi perselisihan," jelas Retno.
Sejatinya permainan Lato-lato di Indonesia sangat terkenal. Bahkan digemari pada tahun 1990-an, terutama di Sulawesi Selatan.
Permainan Lato-lato, dalam bahasa Makassarnya disebut latto-latto karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan. Permainan menjadi hits, lantaran banyak orang yang mengunggah di media sosial, bahkan diperlombakan.
Sekadar informasi, Permainan yang terlihat mudah ini ternyata membutuhkan konsentrasi sangat tinggi untuk memainkannya. Sebab Lato-lato dimainkan dengan cara mengadu dua bola agar bisa mengeluarkan bunyi.
(Dyah Ratna Meta Novia)