Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Kampung Pengemis di Indonesia, Menggantung Hidup dari Belas Kasihan Orang

Najwa Avifah Octavia , Jurnalis-Selasa, 03 Januari 2023 |18:00 WIB
5 Kampung Pengemis di Indonesia, Menggantung Hidup dari Belas Kasihan Orang
Pengemis (Dok Okezone.com)
A
A
A

INDONESIA belum bebas dari kemiskinan. Badan Pusat Statistik mencatat per Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,16 juta jiwa. Tingkat kemiskinan pada bulan yang sama sebesar 9,54 persen.

Ekonomi Indonesia masih mengalami ketimpangan. Aset banyak dikuasi oleh kalangan tertentu, sementara masyarakat miskin makin memprihatinkan. Kondisi diperparah dengan tingkat pengangguran yang masih tinggi dan lapangan kerja terbatas.

Akibatnya, sebagian masyarakat memilih menjadi pengemis untuk mendapatkan uang. Tapi, karena keasyikan, akhirnya sebagian orang menjadikan mengemis sebagai mata pencaharian, karena hasilnya menjanjikan dan bisa membangun rumah serta membeli berbagai fasilitas.

Beberapa desa di Indonesia terkenal dengan penduduknya yang mencari uang dengan cara mengemis di kota-kota besar. Berikut 5 di antaranya :

Desa Panyindangan, Kabupaten Indramayu

Jika dilihat-lihat, desa Panyindangan sama seperti desa pada umumnya. Namun, penduduknya mencari uang dengan cara mengemis.

Pekerjaan sebagai pengemis dilakukan secara turun menurun sejak tahun 1987, di berbagai kota besar seperti, Jakarta dan Bandung.

Tak hanya itu, penghasilan sebagai pengemis bisa dikatakan cukup besar, per hari bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Kampung Pengemis di Pamekasan, Madura

Di kampung pamekasan terdapat 3 dusun yang dikenal sebagai kampung pengemis yaitu, Dusun Pelanggaran, Desa Branta Tinggi, Dusun Pandan, Desa Panglegur, dan Dusun Asem Manis, Kecamatan Larangan Tokol.

Menurut tokoh masyarakat Desa Pelanggaran, Mausul Nasri memiliki kebiasaan mengemis sejak tahun 1960-an.

 

Kemudian terjadi hama tikus sehingga banyak tanaman mati, warga terancam tak bisa makan. Sehingga Kemudian warga mengungsi ke daerah penghasil singkong untuk mengemis.

Kampung Kebanyakan, Kota Serang

Pada tahun 2016 tercatat 76 dari 525 keluarga mendapatkan penghasilan dari mengemis di kota-kota besar.

Menurut ketua RT, Muklas, mulai tahun 2000 banyak warga yang memilih menjadi pengemis. Bermula dari seseorang luar desa yang mengajak warga untuk mengemis karena penghasilan yang cukup tinggi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement