Berbagai manfaat yang akan didapat jika di Maluku Utara ada industri pengolahan komoditas kelapa dan rempah, di antaranya para petani di daerah itu tidak lagi kesulitan memasarkan komoditas dan pada ujungnya harga komoditas akan stabil.
Para petani kelapa dan rempah di Maluku Utara selama ini sering kesulitan memasarkan komoditas, karena mereka hanya mengandalkan para pedagang pengumpul yang selalu menekan harga serendah-rendahnya pada petani, terutama saat panen raya.
Harga kopra misalnya, komoditas yang dihasilkan para petani kelapa di Maluku Utara selama ini, sering harganya hanya Rp4.000 per kg padahal petani baru bisa menikmati keuntungan kalau harga minimal Rp8.000 per kg. Itulah sebabnya petani kelapa di daerah itu sulit untuk mencapai taraf hidup sejahtera.
Karena itu sangat penting Pemprov Maluku Utara mendorong keterlibatan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di daerah itu untuk menggarap berbagai potensi investasi yang ada dengan memberikan bantuan modal usaha dan sarana produksi.

Di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Pulau Jawa, banyak pelaku UKM yang menggarap berbagai potensi investasi di daerah setempat dan cukup berhasil, bahkan produk yang dihasilkan mampu menembus ke pasar mancanegara.
Kerja sama antara investor dari luar Maluku Utara dengan para pelaku UKM setempat dalam pengelolaan potensi investasi di daerah itu perlu diupayakan dengan memanfaatkan momentum perhelatan "Sail Tidore 2022" di Kota Tidore Kepulauan.
(Salman Mardira)