Arti dari mitos tersebut adalah apabila ada orang yang memiliki nama panjang dan bermakna besar, dikhawatirkan mereka akan mengalami tekanan karena tidak bisa berperilaku selayaknya nama yang telah diberikan oleh orangtuanya.
Lebih lanjut lagi, orang-orang Jawa di zaman dahulu tidak begitu memusingkan masalah nama. Karena saat itu nama bisa diganti ketika diperlukan. Seperti ketika mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, status sosial yang berbuah, dan lain-lain.
Kebiasaan tersebut pun terus menerus diturunkan kepada anak cucu. Namun, saat ini orang-orang suku Jawa sudah sangat modern dalam hal pemberian nama.
Nah itulah jawaban dari pertanyaan kenapa orang Jawa tidak memiliki marga? Semoga bisa menambah wawasan Anda ya!.
(Rizka Diputra)