Kenapa Orang Jawa Tidak Punya Marga? Berikut Penjelasannya
KENAPA orang Jawa tidak punya marga? Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas dibenak Anda.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku. Seperti Suku Jawa, Suku Batak, Suku Ambon, dan lain-lain.
Setiap suku tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah Suku Jawa tidak mengenal marga atau nama keluarga.
Lantas, mengapa demikian? Berikut jawaban dari pertanyaan kenapa orang jawa tidak punya marga?
Sudah menjadi rahasia umum jika orang-orang Jawa, khususnya di masa lalu, hanya memiliki satu nama dan tidak memiliki marga. Pasalnya, dii zaman itu marga hanya digunakan oleh para ningrat atau keluarga kerajaan saja.
Bahkan, di zaman kolonial Belanda, marga hanya digunakan untuk politisi, tuan tanah, hingga bangsawan saja.
Orang-orang suku Jawa di zaman tersebut umumnya menggunakan nama berdasarkan weton atau hari kelahiran.
Jika orang Jawa tersebut menganut agama Islam, mereka biasanya akan menamai anaknya dengan nama-nama yang berbau Islam. Sedangkan kaum terpelajar akan menggunakan nama-nama cendekiawan.
Alasan mereka memberikan nama yang pendek adalah agar mudah diingat dan lebih praktis jika akan melakukan sebuah ritual. Tak hanya itu saja, jika Anda orang Jawa pasti tidak asing dengan mitios 'kaboten jeneng' alias keberatan nama.
Arti dari mitos tersebut adalah apabila ada orang yang memiliki nama panjang dan bermakna besar, dikhawatirkan mereka akan mengalami tekanan karena tidak bisa berperilaku selayaknya nama yang telah diberikan oleh orangtuanya.
Lebih lanjut lagi, orang-orang Jawa di zaman dahulu tidak begitu memusingkan masalah nama. Karena saat itu nama bisa diganti ketika diperlukan. Seperti ketika mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, status sosial yang berbuah, dan lain-lain.
Kebiasaan tersebut pun terus menerus diturunkan kepada anak cucu. Namun, saat ini orang-orang suku Jawa sudah sangat modern dalam hal pemberian nama.
Nah itulah jawaban dari pertanyaan kenapa orang Jawa tidak memiliki marga? Semoga bisa menambah wawasan Anda ya!.
(Rizka Diputra)
