Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menguak Mitos Situ Patenggang, Kisah Cinta Abadi Kian Santang dan Dewi Rengganis

Novie Fauziah , Jurnalis-Minggu, 09 Oktober 2022 |00:02 WIB
Menguak Mitos Situ Patenggang, Kisah Cinta Abadi Kian Santang dan Dewi Rengganis
Situ Patenggang di Bandung (Foto: Trekearth)
A
A
A

MENGUAK mitos Situ Patenggang, danau cantik di kaki Gunung Patuha, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang kini jadi salah satu tempat wisata alam favorit wisatawan lokal.

Terletak di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (MDPL), Situ Patenggang yang luasnya mencapai 45.000 hektare menyakikan pemandangan alam sangat memesona; danau yang tenang berpadu dengan hamparan hijau perkebunan teh sungguh memanjakan mata.

 BACA JUGA:Danau Lau Kawar, Telaga Cantik Berbalut Misteri dan Sederet Pantangan

Situ Patenggang yang berada dalam kawasan wisata Ciwidey sering disambangi wisatawan terutama bagi mereka yang pulang dari Kawah Putih. Jaraknya dari Kawah Putih ke Situ Patenggang sekitar 7 kilometer, bisa ditempuh dalam 10 menit.

 

Di balik keindahan Situ Patenggang, ada mitos unik dan cerita rakyat yang romantis.

Mengutip dari Wikipedia, Situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda. 'Situ' artinya danau, 'Patenggang' diambil dari kalimat pateang-teangan yang berarti saling mencari.

Mengisahkan dari cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu Kian Santang atau Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Namun keduanya berpisah untuk sekian lamanya. karena cintanya yang begitu mendalam, maka keduanya saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta".

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement