Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Angka Kematian Cacar Monyet Rendah? Begini Jawaban Dokter Penyakit Dalam

Syifa Fauziah , Jurnalis-Kamis, 25 Agustus 2022 |13:21 WIB
Kenapa Angka Kematian Cacar Monyet Rendah? Begini Jawaban Dokter Penyakit Dalam
Ilustrasi Cacar Monyet. (Foto: Reuters)
A
A
A

SETELAH menghadapi Covid-19, kini dunia memang tengah dihadapkan dengan kasus cacar monyet. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menentukan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

Di Indonesia sendiri, virus cacar monyet sudah masuk dan menyerang seorang pria asal Jakarta berusia 27 tahun. Pria tersebut diketahui baru pulang melakukan perjalanan dari berbagai negara.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Feni Fardilla, SpPD menjelaskan berbeda dengan Covid-19, cacar monyet bukan kategori penyakit baru. Bahkan virus itu sudah ditemukan sejak tahun 1958 yang diidap hewan, kemudian tahun 1970 kasus penularannya dari hewan ke manusia.

“Pertama kali ditemukan di Afrika. Di Afrika sudah bukan jadi wabah, tapi endemi,” ujarnya seperti dikutip dalam Live di Instagram Okezone.

Namun, kasus ini booming karena ditemukan di negara lain, seperti Eropa dan Asia, termasuk di Indonesia. Dari 38 ribu kasus cacar monyet di dunia, angka kematiannya 12 orang atau bila dipersentasikan 0,001 orang.

“Kenapa angka kematiannya rendah? Karena sebenarnya virus ini self limiting disease yang bisa sembuh sendiri kalau imun bagus. Cacar monyet ini sama seperti cacar yang lainnya, rentang pada anak-anak usia dibawah 8 tahun dan lansir di atas 60 tahun. Rentan juga pda komorbid dan penderita HIV,” terangnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement