ISTRI Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dikabarkan merasa tertekan hingga tidak bisa bicara jujur dalam kasus kematian Brigadir J. Kondisi yang dialami istri Ferdy Sambo ini apakah rentan depresi?
Hingga saat ini Putri dikabarkan tertekan menghadapi masalah keluarganya. Nah, apakah kondisi tersebut membuat seseorang rentan mengalami depresi atau bahkan post-traumatic stress disorder (PTSD)?

Perlu Anda ketahui bahwa gejala umum dari depresi itu kehilangan minat, lesu dan kelelahan, tidak banyak tidur, atau juga merasa sedih tak berkesudahan.
Selain itu, gejala depresi sebetulnya bisa dikenali lewat bagaimana seseorang berbicara. Ya, penelitian menunjukkan bahwa tanda-tanda depresi mungkin dikenali juga melalui kata-kata yang dipakai seseorang.
Ada tiga gaya bicara seseorang yang mungkin menunjukkan depresi:
1. "Semua orang menentangku!"
2. "Aku benar-benar tidak ingin melakukan apapun"
3. "Aku lelah selalu merasa seperti sampah!"
Jika seseorang sudah mengeluarkan pernyataan tersebut, ada kecenderungan dia menunjukkan gejala depresi. Hal itu tertuang di satu penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Psychological Science.
"Peneliti menganalisis teks menggunakan perangkat lunak analisis tekstual Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC) di forum online," ungkap laporan Genesight, dikutip MNC Portal, Jumat (19/8/2022).
Di forum tersebut, ada 6.400 anggota yang mendiskusikan topik depresi dan kata-kata yang keluar kecenderungannya antara lain 'selalu', 'tidak pernah', 'tidak ada', 'harus', 'terus-menerus', hingga 'seratus persen'.
Kata-kata itu adalah kata 'absolut' yang memang merujuk pada kemungkinan gejala depresi. Kenapa begitu?
"Menggunakan kata-kata tersebut berarti mereka membatasi kesediaan untuk mendapat penerimaan dari pihak luar. Kata-kata tersebut membatasi, semacam tembok," kata Merri Bame, pengajar pidato dan teater di Bowling Green State University.
Lantas, apa kaitannya dengan kondisi yang dialami istri Ferdy Sambo?
Satu penelitian yang ada di Journal of Neurolinguistics menunjukkan bagaimana pola bicara mengidentifikasikan seseorang sedang depresi. Itu bisa dikenali dengan ucapan mereka yang merendahkan diri, tidak bisa bicara jujur, lebih banyak berhenti (diam), terkesan melelahkan, dan lebih monoton.
"Saat seseorang sudah di level depresi, suaranya saat bicara lebih serak dan kurang lancar," ungkap penelitian tersebut.
Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa jika seseorang sudah sembuh dari depresinya, cara bicaranya itu akan memiliki suara yang lebih lantang, bicara lebih teratur, dan bicaranya lebih cepat daripada saat awal pengobatan.
Lebih lanjut, saat seseorang merasa tertekan atau dalam keadaan terancam, sulit bagi mereka untuk berpikir dan memutuskan sesuatu dengan sadar. Kondisi ini berpotensi membuat seseorang bisa alami PTSD atau post-traumatic stress disorder.
"Ketika seseorang berada dalam ruang kepala yang seimbang (tidak dalam tekanan), dia bisa berpikir dan memutuskan apa yang mereka ingin lakukan. Tapi saat terancam, Anda tidak bisa. Pengalaman ini akan terus ada di memori," terang laporan Hellogiggles.
BACA JUGA:Awalnya Kasihan, Keluarga Brigadir Yosua Tetap Laporkan Istri Ferdy Sambo
Singkat kata, saat tertekan Anda tidak mampu mengatakan hal yang rasional bahkan cenderung diam untuk menutupi sesuatu yang menurut Anda itu punya dampak di kemudian hari yang mungkin akan menyakiti atau menghancurkan sesuatu.