Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Covid-19 Mereda, Muncul Serangan Cacar Monyet

MNC Media , Jurnalis-Kamis, 11 Agustus 2022 |09:47 WIB
Covid-19 Mereda, Muncul Serangan Cacar Monyet
WHO. (Foto: Reuters)
A
A
A

Di Asia, sedikitnya sembilan negara yang sudah mengonfirmasi ada kasus cacar monyet. Yaitu, Singapura, Thailand, Filipina, Korea Selatan, India, Turki, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Singapura, misalnya, negara tetangga terdekat dengan Indonesia sudah mengonfirmasi temuan 11 kasus. Sehingga potensi virus tersebut sangat dimungkinkan menyebar ke Indonesia.

Adapun pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI menegaskan sampai saat ini, belum ditemukan kasus cacat monyet. Beberapa hari lalu sempat ada laporan gejala cacar monyet ditemukan diidap seseorang di Jawa Tengah. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium hasilnya negatif.

Seperti keganasan cacar monyet? Dalam situs Kemkes.go.id, disebutkan cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Di tahun 2017, Nigeria mengalami wabah besar dengan lebih dari 500 kasus yang dicurigai, dan lebih dari 200 kasus yang dikonfirmasi dengan rasio kematian kasus sekitar 3 persen. Cacar monyet juga merupakan penyakit zoonosis, penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, monyet bukanlah pembawa utama penyakit.

Adapun penyebaran cacar monyet antar manusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka-luka di kulit. Penularan ini juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pada pakaian para pasiennya. Sementara gejalanya biasanya akan muncul sekitar 5-21 hari sejak penderita terinfeksi virus.

Awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu seperti bintil berair. Gejala umum cacar monyet, seperti demam dan pembengkakan kelenjar getah bening. Sejumlah ahli menyebut bahwa virus cacar monyet telah bermutasi yang berbeda dengan awal ditemukan di Afrika.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement