Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Covid-19 Mereda, Muncul Serangan Cacar Monyet

MNC Media , Jurnalis-Kamis, 11 Agustus 2022 |09:47 WIB
Covid-19 Mereda, Muncul Serangan Cacar Monyet
WHO. (Foto: Reuters)
A
A
A

BELUM juga usai ancaman Covid-19, kini muncul penyakit baru yang tidak kalah mengerikan. Adalah cacar monyet atau monkeypox yang kini tengah menjadi perhatian dunia karena virusnya terus menyebar ke banyak negara.

Pemerintah Indonesia terus melakukan antisipasi agar virus yang pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo tersebut tidak masuk ke Tanah Air. Ikuti terus News RCTI+ untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait penyebaran virus cacar monyet yang makin mengkhawatirkan.

Dunia memang pantas khawatir dengan cepatnya penyebaran virus cacar monyet. Belum genap setahun, secara total, di seluruh dunia kasus cacar monyet mencapai 26.000 dari 87 negara yang sudah melaporkan. Pemerintah Amerika Serikat (AS) bahkan beberapa hari lalu telah mengumumkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat.

Keputusan ini diambil karena memang pergerakan jumlah kasus cacar monyet di Paman Sam terus bertambah. Sejauh ini, dilaporkan cacar monyet di AS telah menulari 6.600 orang. Secara prosentasi penduduk AS, jumlahnya memang tidak begitu besar.

Namun, dilihat dari pergerakannya yang terus merangsek naik, wajar jika pemerintah Joe Biden tersebut sampai menaikkan status cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat. Tujuannya sebagai respons cepat untuk menurunkan potensi penularan kasus cacar monyet di masyarakat.

Sebelumnya, pada pertengahan Juli lalu WHO telah menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global. Menurut WHO, sejauh ini 98 persen kasus ada di luar negara-negara Afrika, di mana virus itu endemik telah dilaporkan pada pria yang berhubungan seks dengan pria.

Seperti dilaporkan Reuters, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak kelompok itu untuk mempertimbangkan mengurangi jumlah pasangan seksual baru dan menukar rincian kontak dengan pasangan baru.

"Ini adalah wabah yang dapat dihentikan. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengurangi risiko paparan," kata Tedros dalam konferensi pers dari Jenewa dikutip dari Sindonews.com.

"Itu berarti membuat pilihan yang aman untuk diri sendiri dan orang lain," lanjutnya.

Cacar monyet juga telah menyebar ke Benua Eropa. Salah satunya Inggris yang cukup unik penderitanya. Gejala cacar monyet terbaru dilaporkan di Inggris, pasiennya mengalami pembengkakan Mr P dan nyeri dubur. Penelitian dilakukan oleh Guys and St Thomas's NHS Foundation Trust di London, mengamati 197 pasien yang dites positif cacar monyet sejak Mei hingga Juni 2022.

Semuanya adalah laki-laki dengan 196 di antaranya pria gay, biseksual, atau laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki. Ini mencerminkan situasi secara global bahwa wabah ini memang mempengaruhi kelompok LGBT, sekali pun virus cacar monyet bisa menginfeksi semua orang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement