2. Suku Maasai (Afrika): Suku yang ada di Kenya, Afrika ini mempunyai tradisi unik pada pernikahan mereka. Perjodohan yang dilakukan kedua orang tua masih melekat pada adat suku ini. Setiap calon pengantin tidak akan tahu siapa jodohnya, karena mereka akan dijodohkan oleh orang tua yang selalu memilihkan jodoh terbaik untuk anaknya. Selain itu, Suku Maasai juga mempunyai tradisi unik lain. Apabila meludah kerap disimbolkan sebagai sesuatu yang tidak sopan di berbagai belahan dunia, hal ini tidak berlaku di Suku Maasai. Ayah dari pengantin wanita justru akan meludahi kepala serta dada anak perempuannya di hari pernikahan. Mereka percaya bahwa meludahi pengantin wanita adalah ungkapan pemberkatan serta ucapan selamat tinggal kepada anak yang akan pergi dengan keluarga barunya.
3. Suku Tujia (Cina): Merupakan etnis yang hidup di beberapa wilayah di Cina. Etnis ini mempunyai tradisi unik yang dilakukan sebelum pernikahan, yakni tradisi bernama Zuo Tang, ketika calon pengantin wanita harus menangis selama satu jam sehari hingga 30 hari menjelang pernikahannya. Tradisi ini bahkan harus diikuti pula oleh ibu hingga saudara lainnya. Zuo Tang dilakukan di suatu aula dengan keadaan duduk bersama, untuk menunjukkan rasa bahagia dan cinta mendalam. Diperkirakan, tradisi Zuo Tang sudah ada sejak zaman perang di Cina atau 475-221 Sebelum Masehi.
4. Suku Tidung (Indonesia): Suku Tidung di Kalimantan Utara dan sejumlah bagian Malaysia punya pantangan tersendiri ketika melangsungkan pernikahan. Suku Tidung tidak memperbolehkan kedua mempelai untuk buang air selama tiga hari tiga malam setelah hari H. Mereka meyakini bahwa tradisi tersebut akan memberikan kehidupan bahagia, dikaruniai anak serta rezeki yang berlimpah. Selain itu, Suku Tidung juga mewajibkan mempelai pria untuk bisa menyanyi loh! Hal ini karena mempelai pria tidak diperbolehkan bertemu mempelai wanitanya sebelum menyanyikan beberapa lagu cinta terlebih dahulu. Romantis ya!
(Rizky Pradita Ananda)