Jubir WHO, Fadela menyebut saat ini infeksi cacar monyet telah dilaporkan terjadi di 53 negara, yang didominasi justru bukan di negara-negara Afrika, melainkan terjadi di negara-negara Eropa.
“85 persen kasus ada di Eropa, disusul kawasan Afrika, Amerika, Mediterania Timur, dan Pasifik," katanya.
Sebagai informasi, pada 23 Juni lalu WHO sudah menggelar rapat komite darurat untuk menentukan apakah wabah cacar monyet ini sudah bisa disebut sebagai darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), alarm tertinggi dari WHO.
Kala itu hasilnya, mayoritas menilai situasi saat ini belum bisa dikatakan telah melewati batas ambang alarm tertinggi dari WHO tersebut.
BACA JUGA:WHO Peringatkan Cacar Monyet Mulai Serang Anak-Anak
BACA JUGA:WHO Ungkap 3 Kelompok Paling Berisiko Terinfeksi Cacar Monyet
(Rizky Pradita Ananda)