Pulau di sekitar Venesia itu kemudian lebih layak disebut sebagai tempat pembuangan jasad manusia dan orang sakit yang hidup berkelompok sampai mati, atau lebih buruk lagi, terkubur hidup-hidup!
Dilansir dari Atlas Obscura, diperkirakan terdapat kurang lebih 160 ribu manusia yang meregang nyawa di Poveglia selama keadaan pandemi tersebut. Hal ini menyebabkan konon tanah di pulau kecil tersebut menjadi hitam pekat akibat sisa orang mati yang ditumpuk lalu dibakar.
Adapun status Poveglia sebagai Lazaretto terus dipertahankan hingga tahun 1803 sebelum akhirnya otoritas kesehatan menyatakan pandemi telah usai.
Tempat suaka ODGJ
Sejarah kelam kembali tercipta kala pemerintah Italia kemudian mencoba mengalihfungsikan Poveglia sebagai tempat suaka para ODGJ. Tahun 1922, sebuah rumah sakit khusus psikiater dibuka.
(Foto: Haunted Attraction Online)
Namun hal itu seakan mengulang tragedi, di mana orang yang dianggap sakit dan menempati pulau kembali tidak dirawat dengan baik. Mirisnya, konon para staf rumah sakit tak segan untuk menganiaya pasien yang dikarantina disana.
Bahkan yang lebih mengerikan lagi, ada cerita bahwa perlakuan buruk kepada pasien itu sampai ke tingkat dokter gila yang gemar menjalankan praktik lobotomi menggunakan palu, paku, bor, dan pahat pada subjeknya.
Diduga ahli medis sadis itu dengan bebas melanjutkan kegiatannya dengan melakukan segala macam eksperimen mengerikan hingga ia akhirnya menemui ajalnya sendiri.