SERINGKALI ada perdebatan di media sosial tentang cara paling enak dalam menikmati bubur, salah satu menu sarapan yang lazim di Jakarta.
Sebagian warganet mengatakan bubur, kuah, potongan ayam, kacang, sambal dan kerupuk yang diaduk terasa lebih enak, sisanya lebih memilih makan bubur tanpa diaduk sehingga tiap pugasannya terpisah.
Semua memang kembali kepada selera masing-masing, tapi khusus untuk bubur ase yang merupakan makanan khas Betawi, tampaknya tim bubur diaduk jadi juara.
Chef Moch Feisal Rachman dari Hotel Mercure Cikini, Jakarta, mengatakan bahwa bubur ase yang pugasannya terdiri dari semur daging dan asinan lebih nikmat jika diaduk terlebih dahulu.
"Campur biar enak, kalau dipisah enggak enak," kata Feisal di Cikini.
Feisal mengatakan, nama "ase" diambil dari "asinan dan semur", pugasan dari kuliner Betawi yang kini termasuk langka.