5 Negara dengan Kasus Pembunuhan Terbanyak, Indonesia Termasuk?
5 NEGARA dengan kasus pembunuhan terbanyak. Setiap negara memiliki potensi menarik untuk dikupas dan dikunjungi. Namun, tak menutup kemungkinan kejahatan tetap ada di sekeliling.
Tingkat kejahatan sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya, tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi cenderung meningkatkan tingkat kejahatan suatu negara.
Perlu diketahui, tingkat kejahatan yang ada bukan hanya terkait perampokan melainkan juga tentang pembunuhan.
Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk urusan Obat-obatan dan Kejahatan (UNODC) mendefinisikan pembunuhan sebagai sebuah kematian sengaja terhadap seseorang yang dilakukan orang lain.
Pembunuhan yang disengaja adalah perkiraan pembunuhan di luar hukum yang dilakukan dengan sengaja sebagai akibat dari perselisihan rumah tangga, kekerasan antar pribadi, konflik kekerasan atas sumber daya tanah, kekerasan antar geng atas wilayah atau kendali, dan kekerasan predator dan pembunuhan oleh kelompok bersenjata.
Pembunuhan yang disengaja tidak termasuk semua pembunuhan yang disengaja; perbedaannya biasanya dalam organisasi pembunuhan.
Individu atau kelompok kecil biasanya melakukan pembunuhan, sedangkan pembunuhan dalam konflik bersenjata biasanya dilakukan oleh kelompok yang cukup kompak hingga beberapa ratus anggota dan dengan demikian biasanya dikecualikan.
Lantas, negara mana saja yang memiliki kasus pembunuhan terbanyak? Untuk mengetahuinya, mari simak ulasan berikut ini.
El Salvador
El Salvador menjadi negara nomor satu pembunuhan terbanyak. Nilai pembunuhan di El Salvador adalah 61,80 kasus dari 100.000 orang pada 2017. Selama 23 tahun terakhir, El Salvador pernah mencapai nilai maksimum sebesar 142,20 kasus pada tahun 1995 dan nilai minimum 40,20 kasus pada tahun 2013.
Jamaika
Negara Amerika Tengah satu ini menduduki urutan kedua negara dengan kasus pembunuhan terbanyak. Nilai pembunuhan di Jamaika adalah 57,00 kasus dari 100.000 orang pada 2017.
Selama 27 tahun terakhir, Jamaika pernah mencapai nilai maksimum sebesar 61,00 kasus pada tahun 2005 dan nilai minimum 22,40 kasus pada tahun 1990.
