SELAIN ladang untuk beribadah, bulan Ramadan juga kerap ditemukan tradisi yang sudah berjalan turun temurun. Obrog-obrog adalah salah satu tradisi yang sering dan hanya ditemui saat Ramadan di Majalengka, Jawa Barat.
Obrog-obrog merupakan aktivitas membangunkan warga untuk mempersiapkan makan sahur, dengan cara berkeliling. Namun, cara membangunkannya, tidak hanya menggunakan suara semata.
Dalam aktivitasnya membangunkan warga, mereka juga mengiringinya dengan memukul berbagai benda-benda. Ember, galon, bahkan bambu, kerap menjadi alat musik dadakan saat mereka melakukan aktivitas tersebut.
BACA JUGA: Tradisi Warga Tegal Semarakkan Ramadan, Begini Keseruan Bermain Sepak Bola Api
Teriakan 'sahuuuur, sahuuuur,' menjadi ciri khas aktivitas mereka. Teriakan itu, bagi mereka tidak harus menyesuaikan nada dengan musik yang mereka mainkan dari Ember, Galon dan lain-lain.
Yang terpenting, ada suara pengiring teriakan mereka, sekaligus agar suasana lebih hangat. Pasalnya, mereka sudah mulai beraktivitas sejak sekitar pukul 01.00 WIB. Di beberapa daerah, di waktu tersebut masih cukup sepi.
Rio bersama kawan-kawannya adalah contoh kecil dari sekelompok remaja yang melakukan aktivitas tersebut. Bermodalkan ember, galon bekas, mereka ngobrog (melakukan aktivitas obrog-obrog) berkeliling rumah, setidaknya dua sampai 3 RT, untuk membangunkan warga Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.
"Bergilir. Misalnya malam ini, ke daerah 1, besoknya ke daerah 2. Ya keliling aja. Mulai dari jam 1 an lah," kata Rio.
BACA JUGA: Mengenal Tradisi Padusan di Jepara, Simbol Membersihkan Diri
Bersama teman-temannya, sebelum memulai ngobrog, Rio bisanya berkumpul di satu titik. Saat berkumpul, mereka sudah membawa beberapa barang bekas yang akan digunakan untuk ngobrog.
Dalam aktivitas ngobrog, ada sekitar 5 sampai 6 orang remaja yang ikut berkeliling. Mereka biasanya sudah tahu tugasnya masing-masing, siapa yang memukul barang-barang bekas, teriak 'sahur' atau bahkan sekedar tepuk tangan, agar suara lebih variatif.
"Temen-teman yang biasa main bareng aja, tetangga-tetangga. Ini nanti sampai akhir bulan puasa," jelas dia.