Proses pencampurannya tak perlu menggunakan alat mixer, atau cukup menggunakan twist. Lalu, masukkan air rebusan santan dan daun pandan yang sudah dibuat sebelumnya, dengan catatan disisakan sedikit untuk mengaduk terigu.
Kemudian, menyiapkan adonan yang ketiga yakni 100 gram tepung terigu, dua sendok susu bubuk, lalu dicampur dengan air rebusan santan dan daun pandan.
Lalu masukkan adonan ketiga dan kedua sampai tercampur rata, untuk kemudian dimasukkan adonan mentega cair. Kemudian ditambahkan pasta pandan untuk mempercantik warna.
Setelah kesemua adonan menjadi satu, maka adonan ini disaring agar menghasilkan tekstur kue yang cantik untuk dilajukan ke tahapan pemanggangan adonan.
Mula-mula, siapkan loyang berukuran 18x18x7 cm, lalu bagian permukaan loyang diolesi minyak goreng, namun bagian dinding loyang dibiarkan saja. Lalu bagian permukaan loyang dilapisi kertas roti.
Sebelum dimasukkan ke loyang, adonan diaduk terlebih dahulu karena biasanya akan sedikit mengendap.

Masukkan sekitar adonan sekitar 50 ml-100 ml, atau tergantung dengan jumlah lapis yang diinginkan ke dalam loyang. Lalu dipanggang di dalam oven dengan suhu 230 derajat celcius. Setidaknya dibutuhkan waktu 5-7 menit untuk memanggang tiap lapisan.
Biasanya pada lapisan pertama akan muncul gelembung. Untuk mengatasinya, kue ditusuk-tusuk dengan lidi lalu dirapikan dengan alat penekan lapis legit. Lakukan terus sampai adonan habis.
Amelia mengatakan dirinya menjual satu loyang kue kojo lapis Rp350.000, yang menurutnya sama dengan penjual kue basah lainnya di Palembang.
Namun, sejak beberapa tahun terakhir, warga Sematang Borang Palembang ini mengaku jarang menerima pesanan kue ini untuk satu loyang penuh. Biasanya dicampur dengan kue basah lainnya seperti maksuba, delapan jam dan lapis legit.
“Jadi bisa dapat bermacam-macam. Harganya tetap sama Rp350 ribu per loyang,” kata dia.