Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wisata Kuliner Khas Cirebon Kerupuk Melarat, Dibuat Ketika Masa Kolonial Belanda

Antara , Jurnalis-Rabu, 30 Maret 2022 |06:07 WIB
Wisata Kuliner Khas Cirebon Kerupuk Melarat, Dibuat Ketika Masa Kolonial Belanda
A
A
A

Oleh-oleh khas Cirebon

Kerupuk melarat kini menjadi oleh-oleh khas Cirebon yang diburu para pelaku perjalanan, maupun wisatawan yang mampir ke daerah tersebut.

Harganya ramah kantong, dan rasanya yang gurih membuat makanan khas itu menjadi salah satu buah tangan andalan.

Bahkan setiap menjelang Ramadhan, sebelum adanya larangan mudik, para perajin harus memproduksi lebih banyak lagi kerupuk melarat dari hari biasa.

Karena momentum tersebut menjadi salah satu berkah bagi para perajin, dan juga pedagang kerupuk melarat, pasalnya banyak permintaan datang. Pada tahun ini setelah dua kali Ramdhan perajin harus gigit jari dikarenakan pandemi, kini sudah mulai bangkit kembali, dan pesanannya pun telah melimpah.

Pesanan itu datang dari toko oleh-oleh yang berada di Cirebon. Padahal sebelum pandemi COVID-19 pesanan kerupuk melarat juga datang dari berbagai daerah khususnya daerah wisata.

"Kerupuk ini banyak diburu warga luar daerah, yang mampir ke Cirebon. Hal ini dikarenakan Cirebon masuk jalur utama di wilayah utara pulau Jawa," kata Mustaqim. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Cirebon Muhammad Ferry Afrudin mengatakan ada beberapa sentra perajin kerupuk melarat di Cirebon, di antaranya Kecamatan Tengahtani, Weru, Gunungjati, dan Plered.

Saat ini lanjut Ferry pemerintah terus mengupayakan agar para perajin kerupuk melarat bisa semakin dikenal ke luar daerah, dengan cara memperbaiki kemasan, dan menambahkan cita rasa yang beragam.

"Kami juga melakukan pendampingan kepada perajin, juga penjual oleh-oleh khas Cirebon," tuturnya.

Kerupuk melarat merupakan kuliner khas Cirebon yang harus terus dilestarikan keberadaannya, agar kelak makanan khas itu tidak hanya menjadi sejarah dan tinggal nama.

Dari kerupuk melarat dapat diambil pelajaran, bahwa ketika ada kesulitannya yang menimpa, maka masih banyak alternatif bisa dilakukan.

(Kurniawati Hasjanah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement