Hospitality lounge, kata dia, juga untuk mendukung penerapan travel bubble bagi para delegasi G20. Ketika para delegasi turun dari pesawat akan langsung untuk menuju hospitality lounge guna memproses pemeriksaan berbagai dokumen seperti misalnya dokumen imigrasi dan Bea Cukai, lalu pengambilan sampel PCR, kemudian menuju hotel.
Di hospitality lounge, para delegasi juga mengisi formulir digital di aplikasi HORE (Health Protocol Readiness) yang disiapkan AP II.
Sistem HORE juga terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, sehingga delegasi diharapkan dapat merasakan pelayanan terintegrasi dengan memastikan protokol kesehatan dan kemudahan layanan di Bandara Soekarno-Hatta.
Selain itu Bandara Soekarno-Hatta juga berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Pemerintah Penghubung Seluruh Indonesia (FORKAPPSI) untuk menampilkan dan memperkenalkan kepada para delegasi G20 berbagai kerajinan serta budaya dari 34 provinsi di Indonesia.
Kerajinan dan budaya Indonesia yang dipertunjukkan kepada para delegasi G20 di Terminal 3 antara lain berbagai kain dari daerah-daerah di Indonesia serta berbagai kerajinan tangan asli Indonesia seperti anyaman bambu, ukiran kayu dan sebagainya.
Adapun pada November 2022 direncanakan juga akan ada pertunjukan seni budaya di area kedatangan internasional Terminal 3 untuk khusus menyambut para delegasi G20.
AP II juga menyiapkan bandara lainnya yang juga akan menyambut kedatangan delegasi G20 seperti di Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung yang menjadi salah satu lokasi pertemuan delegasi G20 pada 7-9 September 2022.
(Rizka Diputra)