"Yang paling besar mungkin saat ini China yang masih melarang, karena China itu outbound-nya sangat besar. Dan dia memengaruhi seluruh pariwisata di seluruh dunia," terangnya.
Sementara itu ia menjelaskan, menurut data dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) 2021 pariwisata berbasis internasional hingga saat ini masih belum pulih sepenuhnya. Asumsi pulih 11 persen di 2022 dan 43 persen pada 2023 mendatang.
"Sehingga pariwisata lebih bertumpuk pada wisatawan domestik," ujar Kurleni.
(Rizka Diputra)