Meski mutu bukan bukan satu-satunya penyebab, namun itu turut menjadi salah satu faktor yang ke depannya akan terus diperbaiki. “Mutu hanya salah satu saja tetapi juga ada aspek-aspek lain yang perlu dipikirkan. Tetapi mutu menjadi salah satu yang sangat penting,” kata dr Bambang.
Dia juga menjelaskan sejumlah hambatan terkait peningkatan mutu di RSA agar bisa bersaing di tingkat global dan di era JKN seperti sekarang. Mulai dari perubahan regulasi, hirarki dan komunikasi, situasi pandemi, pertumbuhan SDM dan perkembangan kualitas layanan, hingga proses aktreditasi yang vakum.
Dia berharap segala persoalan tersebut bisa segera diperbaiki agar ke depannya rumah sakit di Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri. “Tantangannya sangat besar. Sangat penting untuk melakukan inovasi untuk menghasilkan mutu layanan yang baik. Mudah-mudahan rumah sakit Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri,” ujarnya.
(Helmi Ade Saputra)