TRADISI pemakaman sering berbeda di tiap negara. Suku Ifugao di Filipina misalnya. Mereka memiliki ritual khusus yang unik dalam prosesi penguburan jenazah yang dikenal dengan second burial. Apa itu?
Suku Ifugao merupakan penduduk asli Pulau Luzon. Dalam hal pemakaman, mereka punya tradisi second burial alias penguburan kedua, di mana jenazah digali yang sudah dikubur beberapa tahun, kemudian digela kembali lalu tulang-tulangnya dibersihkan dan disimpan di rumah keluarga orang mati.
Baca juga: Uniknya Tradisi Pemakaman Taiwan, Ada Penari Telanjang Buat Hibur Pelayat
Merangkum dari Classroom Synonym, berikut empat tahapan dalam tradisi pemakaman suku Ifugao.
1. Spirits and Death
Ritual pemakaman ini difokuskan untuk menenangkan dewa-dewa yang berbeda. Dalam upacara sebelum penguburan, para peserta upacara menuangkan arak beras ke tanah, simbolik persembahan simbolis kepada roh-roh.
Berikutnya, untuk melindungi roh jenazah di akhirat, tubuh jenazah dibungkus dengan selimut atau pakaian robek untuk memberikan penampilan pakaian compang-camping dan mengusir hantu cemburu yang ingin mencuri pakaian almarhum tersebut.
Keluarga almarhum biasanya juga menggantung tengkorak babi kurban di luar rumah mereka untuk mengusir roh jahat.
Baca juga: Penampakan Prasasti Karang Berahi, Peninggalan Kerajaan Sriwijaya dari Masa Kejayaannya
2. Wake
Di tahap ini, pemakaman mayat ditunda setidaknya tiga hari setelah kematian untuk masa berkabung dan perayaan untuk menghormati almarhum. Selama sesi wake ini, jenazah diposisikan dalam posisi didudukkan di kursi di luar rumah keluarga.
Seorang kader perempuan ditugaskan untuk berjaga di depan almarhum, menangis dan mengguncang tubuh untuk memastikan orang tersebut sudah benar-benar mati.
Dalam kepercayaan suku Ifugao diyakini bahwa jiwa dan semua tanda kehidupan secara berkala meninggalkan tubuh hanya untuk kembali dalam satu atau dua hari, baru setelah tiga hari, orang yang meninggal tersebut baru menerima bahwa jiwa telah pergi untuk selamanya.