"Berbagai sistem keselamatan modern pada pesawat tak akan bisa digunakan, menyebabkan masalah yang lebih besar dari yang kita ketahui. Pembuat pesawat telah memberi tahu kami bahwa akan ada banyak armada yang harus dikandangkan," kata mereka.
Satu hal yang menjadi perhatian adalah apakah pesawat Boeing 777 tak bisa mendarat di sejumlah bandara besar AS setelah layanan 5G dimulai, seperti halnya beberapa pesawat kargo Boeing, kata maskapai kepada Reuters.
Maskapai mendesak adanya tindakan untuk memastikan 5G diterapkan kecuali jika menaranya terlalu dekat ke landasan pacu sampai FAA bisa menentukan cara penerapan (5G) dengan aman tanpa menimbulkan gangguan membahayakan.
FAA mengatakan bahwa mereka telah mengizinkan sekitar 45 persen armada pesawat komersial AS untuk melakukan pendaratan dengan visibilitas rendah di banyak bandara, di mana layanan 5G akan dipasang dan mereka akan memberi lebih banyak izin sebelum Rabu. Maskapai mengklaim bandara besar belum diberikan izin oleh FAA.
(Rizka Diputra)