Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gawat! Teknologi 5G Disebut Merusak Instrumen Pesawat, Ancam Keselamatan Penerbangan

Antara , Jurnalis-Selasa, 18 Januari 2022 |20:03 WIB
Gawat! Teknologi 5G Disebut Merusak Instrumen Pesawat, Ancam Keselamatan Penerbangan
Ilustrasi (Foto: Instagram/@united)
A
A
A

SEJUMLAH maskapai penerbangan besar Amerika Serikat memperingatkan bahwa 'bencana' penerbangan bakal terjadi kurang dari 36 jam setelah AT&T dan Verizon mulai menerapkan layanan baru teknologi 5G.

Mereka mengingatkan bahwa layanan C-Band 5G yang dimulai pada Rabu itu bisa menyebabkan banyak pesawat berbadan lebar tak bisa digunakan, berpotensi menelantarkan puluhan ribu orang Amerika di luar negeri dan menyebabkan 'kekacauan' bagi penerbangan AS.

"Kecuali hub-hub utama kami diizinkan beroperasi, sebagian besar penumpang dan pengiriman akan tidak bisa diterbangkan," tulis Kepala Eksekutif American Airlines, Delta Air Lines, United Airlines, Southwest Airlines dan maskapai lainnya dalam sebuah surat pernyataan bersama.

Badan Penerbangan Federal AS (FAA) telah memperingatkan potensi gangguan yang dapat memengaruhi instrumen sensitif pesawat seperti altimeter dan secara signifikan menghambat pengoperasian dengan visibilitas rendah.

"Artinya, pada hari seperti kemarin, lebih dari 1.1000 penerbangan dan 100,000 penumpang akan mengalami pembatalan, pengalihan atau penundaan," tulis surat itu.

Baca juga: Inilah Maskapai Paling Tepat Waktu di Dunia, Ada dari Indonesia?

Delta Airlines

(Foto: Times)

Maskapai-maskapai pada Senin memertimbangkan apakah akan mulai membatalkan sejumlah penerbangan internasional yang dijadwalkan tiba di AS pada Rabu.

"Dengan pembatasan di bandara-bandara tertentu, industri transportasi bersiap menghadapi sejumlah gangguan pelayanan. Kami yakin bisa bekerja sama dengan industri dan pemerintah untuk menemukan solusi yang secara aman memitigasi sebanyak mungkin dampak terhadap jadwal," kata produsen pesawat Boeing.

Tindakan mendesak diperlukan, kata para maskapai dalam surat itu, yang juga diteken oleh UPS Airlines, Alaska Air, Atlas Air, JetBlue Airways dan FedEx Express. "Terus terang, perdagangan negara ini akan terhenti," kata mereka.

Infografis Pesawat

Surat itu ditujukan kepada direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Brian Deese, Menteri Transportasi Pete Buttigieg, Kepala FAA Steve Dickson dan Ketua Komisi Komunikasi Federal (FCC) Jessica Rosenworcel.

Airlines for America, kelompok yang membuat surat tersebut, menolak berkomentar. Badan-badan pemerintah juga belum memberikan tanggapan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement