Intervensi diperlukan
AT&T dan Verizon memenangi hampir semua spektrum C-Band dalam lelang senilai USD80 miliar (Rp1,1 kuadriliun) tahun lalu.
Pada 3 Januari mereka menyepakati zona-zona netral di sekitar 50 bandara untuk mengurangi risiko gangguan dan mengambil langkah lain untuk menekan potensi gangguan selama enam bulan.
Mereka juga sepakat untuk menunda layanan 5G selama dua pekan hingga Rabu, yang mencegah ancaman keselamatan penerbangan untuk sementara, setelah layanan itu sebelumnya ditangguhkan selama 30 hari.
Baca juga: Badai Salju Terjang Amerika, 3 Maskapai Besar Ini Pusing Kena Imbasnya
Verizon dan AT&T tolak berkomentar
Para pemimpin maskapai besar dan kepala eksekutif Boeing Dave Calhoun melakukan pembicaraan yang cukup lama dengan Buttigieg dan Dickson pada Minggu untuk mengingatkan ancaman krisis, kata sejumlah pejabat kepada Reuters.
Maskapai meminta bahwa 5G bisa diterapkan di mana saja di negara itu kecuali dalam radius sekitar 3,2 km dari landasan pacu di sejumlah bandara.
"Intervensi mendesak diperlukan untuk mencegah gangguan operasional yang signifikan pada penumpang pesawat, pengirim barang, rantai pasokan dan kiriman pasokan medis yang diperlukan," kata mereka.
Maskapai menambahkan pembatasan dalam penerbangan tidak terbatas pada pengoperasian saat cuaca buruk.