JAKARTA- Di sepanjang 2021 euforia besar dirasakan oleh dunia kripto dan komunitasnya. Mulai dari Bitcoin yang tercatat berhasil tumbangkan rekor harga tertingginya hingga terjadi pertumbuhan jumlah investor aset kripto di Indonesia yang cukup signifikan. Nah, untuk lebih lanjutnya, Anda bisa cek di kaleidoskop 2021 edisi kripto berikut ini.
Bitcoin Jadi Aset Terbaik 2021 Setelah Pecahkan Rekor ATH berkali-kali
Menurut data dari Cointelegraph, pada 2021 ini Bitcoin tercatat sebagai salah satu aset terbaik mesikipun masih berada di fase konsolidasi harga akibat kondisi ekonomi global saat ini. Namun demikian, justru harga si raja kripto ini malah melonjak 49 persen hampir di sepanjang 2021.
Tak hanya itu saja, persentase tersebut-pun bisa saja naik menjadi 100 persen lebih apabila Bitcoin mampu menyentuh harga tertinggi sepanjang masanya (ATH) yang dicapai November lalu. Bitcoin sendiri berhasil mencetak rekor ATH-nya empat kali di tahun ini.
Terbukti Bitcoin dalam kurun waktu kurang dari sebulan mampu memecahkan rekor harga tahun 2020 – US$40.000 (Rp570 juta) lebih pada 7 Januari 2021. Di awal April, harga Bitcoin sentuh ATH baru di US$60.000 (Rp870 juta) lebih. Demand dari institusional juga disinyalir semakin mendorong kenaikan harga BTC, alhasil Bitcoin pun tumbangkan rekor ATH sebelumnya di US$63.000 (Rp934 juta) pada 12 April 2021. Dan puncaknya – sejauh ini, Bitcoin kembali mencetak harga tertinggi sepanjang masanya di kisaran US$68.789,63 (Rp970 juta) pada 8 November 2021.
Kian Populer, Jumlah Penduduk Indonesia yang Berinvestasi Kripto Meningkat Pesat
Popularitas Kripto kian melebarkan sayapnya, terbukti aset kripto terus meningkat cukup pesat di Indonesia. Hal ini diwakili dengan terus bertambahnya jumlah investor aset kripto sepanjang 2021. Dari data Bappebti di Indonesia menyebutkan hingga kuartal empat 2021, jumlah investor aset kripto di tanah air kini nyaris mencapai 10 juta atau meningkat 11 kali lipat dibanding tahun lalu. Total ransaksi kripto juga telah menembus Rp478,5 triliun (5 kali lebih tinggi), dengan rata-rata nilai transaksi Rp1,7 triliun per hari.