“Ketika saya disuruh mencium adonan wafel untuk memeriksa apakah itu masih bagus, saya kehilangan semua harapan. Itu benar-benar membuat perut saya asam karena adonan memiliki sedikit bau, tetapi wadahnya sedikit lebih dari setengah penuh. Jadi daripada membuang adonan lama, saya diberitahu untuk mencampur adonan baru ke dalamnya dan baunya akan hilang. Bau itu adalah bakteri yang berkembang biak," jelas Augustus.
Sayangnya, ketika ia melaporkan masalah tersebut kepada manajemen justru diabaikan dan manajemen hotel mengklaim bahwa semuanya telah lulus pemeriksaan kesehatan. Jadi, mereka tidak mungkin melakukan hal yang buruk.
Baca juga: Rekomendasi Hotel Staycation Nyaman di Jakarta Barat!
"Ia tidak pernah memberi tahu inspektur kesehatan karena mereka tidak akan pernah datang selama shift saya. Mantan karyawan hotel yang waspada itu menambahkan bahwa dia merasa, jika saya melaporkannya di luar pekerjaan, maka pekerjaannya entah bagaimana akan tahu," terang Augustus.
Untuk menghindari berbagai masalah keamanan pangan, wanita itu merekomendasikan untuk tetap menggunakan akomodasi yang menawarkan sarapan yang dibuat sesuai pesanan.
“Kemungkinan keracunan makanan tampaknya berkurang ketika Anda melihat orang yang memasak makanannya, jadi selalu pilih telur dadar,” sarannya.