Bisakah kita mengkloning dinosaurus?
T-Rex punah dari dunia ini puluhan juta tahun sebelum kemunculan manusia. Kita juga tidak mungkin melihat T-Rex lagi dalam waktu dekat. Ini bertentangan dengan premis utama Jurassic Park, di mana para ilmuwan bersikeras bahwa dinosaurus belum bisa dikloning.
"Sejauh yang kami tahu, DNA [dinosaurus] tidak bertahan lama," jelas Profesor Barrett.
"DNA tertua yang kami tahu dalam sejarah fosil berusia sekitar dua juta tahun, dan DNA itu merupakan fragmen dari bakteri, tanah, jamur, dan sejenisnya."
Menurut Profesor Barrett, data genetik hewan tertua yang tersedia saat ini berasal dari spesies yang mati 50 ribu tahun lalu.
"Kami tidak memiliki DNA dari hewan atau tumbuhan yang telah punah kecuali mereka berasal dari era yang lebih dekat."
"Jadi, saya cukup skeptis tentang yang satu itu," lanjut dia.
Dr Di Giacomo setuju dengan pendapat itu dan mengatakan bahwa terobosan ilmiah terkait genetika dinosaurus bukan berarti kesuksesan dalam hal kloning.
"Spesies kloning yang sangat jauh dari kita dalam waktu geologis itu sangat kompleks, karena terlalu banyak variabel yang tidak diketahui."
Selain itu, dia juga menyinggung potensi persoalan etika dalam hal ini:
"Film seperti Jurassic Park dan Jurassic World menunjukkan kepada kita semua alasan untuk tidak melakukannya, yang sebagian besar fokus pada manusia yang menderita akibatnya.
"Tetapi hanya sedikit pembahasan mengenai betapa kejamnya membawa dinosaurus masuk ke dunia yang berbeda dengan era mereka hidup dulu."
Apakah dinosaurus makhluk yang bodoh?
Menurut Dr Di Giacomo, kemajuan teknologi telah membuat para ilmuwan memiliki lebih banyak sumber untuk memahami bagaimana dinosaurus hidup dan berperilaku.
"Tidak semua dinosaurus super cerdas dan tidak semua dinosaurus tidak cerdas."
"Kecerdasan yang mereka miliki sudah sesuai dengan kebutuhan pada masa mereka hidup".
Profesor Barrett menambahkan bahwa beberapa dinosaurus "sebenarnya cukup pintar", salah satunya dinosaurus pemakan daging yang berukuran lebih kecil.
"Beberapa dari mereka hidup di malam hari untuk menghindari persaingan dengan hewan yang lebih besar. Butuh kecerdasan lebih untuk mengatasi situasi seperti ini, juga indera pendengaran, penglihatan, dan penciuman yang lebih baik."