KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen memaksimalkan potensi wisata kebugaran, terutama dari strategi pemulihan pariwisata Indonesia. Dimulai pengembangan dan promosi wisata kebugaran di Solo, Yogyakarta dan Bali.
“Tentunya nanti kita akan ke daerah daerah lain, karena masih banyak potensi yang bisa dikembangkan,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo di sela Aroma Wellness Festival (AWF) di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Angela Tanoesoedibjo: Kemenparekraf Genjot Pengembangan Ekosistem Ekraf Digital
Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan inisiatif pariwisata Wellness Indonesia dalam pembentukan Indonesia Wellness Institute sebagai bentuk kolaborasi penggerak ekosistem wellness Indonesia. Sebab secara konkret dan aktif meningkatkan jejaring wellnes nasional dan internasional.
 
Pihaknya juga sangat mendukung kegiatan Aroma Wellness Festival (AWF) di Kota Solo. Dirinya berharap AWF bisa menjadi ajang promosi untuk menjadikan wisata kebugaran di Indonesia sebagai top of mind pasar dalam negeri maupun mancanegara.
“Semoga pengembangan wisata kebugaran di Indonesia bisa menjadi peluangan kebangkitan pariwisata Indonesia yang berkualitas, inklusif, merata, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, wellness taurism sebenarnya sudah lama digarap. Namun karena pandemi Covid-19, orang-orang lebih konsentrasi terhadap kesehatan.
Misalnya kunjungan ke luar kota atau tempat wisata, pasti yang menjadi perhatian pertama adalah tempatnya higienis atau tidak, sudah ada PeduliLindungi, dan apakah stafnya sudah divaksin atau belum.
Baca juga: Angela Tanoesoedibjo: Jakarta Muslim Fashion Week Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
“Seperti yang yang dipaparkan Bu Wamen (Angela Tanoesoedibjo) tadi, yang namanya jamu jamuan, tempat olahraga, spa dan lainnya akan kami tonjolkan lagi,” kata Gibran.
Sejalan dengan program sport taurism, lanjutnya, nyambung dengan wellness taurism. Yang jelas nanti ke depan, pariwisata tidak bisa lepas dari kesehatan dan kebugaran.
(Salman Mardira)