SEMUA orang pasti merasakan jenuh dan penatnya aktivitas sehari-hari karena tidak boleh keluar rumah akibat pandemi Covid-19. Tapi tahukah Anda tingkat depresi yang lebih tinggi dirasakan oleh para perempuan lho!
Dilansir dari Forbes, berdasarkan survei yang dilakukan oleh LeanIn.org, seperempat perempuan dari populasi mengaku merasa cemas yang berimbas pada detak jantung berdebar kencang. 52% lainnya perempuan mengatakan susah tidur di malam hari. Sedangkan, hanya 32% pria yang mengalami susah tidur namun tetap akhirnya tertidur lelap.
Dalam sebuah diskusi terbuka untuk membahas hasil survei tersebut. Para pendiri LeanIn.org, Sheryl Sandberg dan Rachel Thomas mengungkapkan bahwa pekerjaan tambahan selama pandemi menjadi salah satu penyebab depresi pada perempuan.
Sebelum adanya pandemi saja pekerjaan perempuan sudah cukup membuat depresi, para perempuan yang bekerja harus melakukan “double shift” atau waktu kerja ganda dimana pagi sampai siang mereka bekerja. Lalu sesampainya di rumah mereka masih harus melakukan pekerjaan domestik (masak, mencuci,dll). Belum lagi, jika mereka adalah seorang Ibu, maka pekerjaannya akan bertambah bukan? Tak ada waktu untuk istirahat, mereka harus segera mengurus anak.