Hingga Museum Vagina dapat menemukan sewa baru, Florence dan timnya akan beroperasi dari unit penyimpanan dan online sampai museum menemukan tempat pengganti.
"Kami akan bertindak seolah karena pandemi, itu memberi kami banyak latihan tentang cara beroperasi tanpa ruang fisik. Melakukan banyak acara online," kata Schechter.
Museum Vagina memiliki jangkauan online 4 juta orang per bulan, tetapi hilangnya ruang fisik akan berdampak signifikan pada target pasarnya. Bahkan, seperempat pengunjung pasca pandemi Covid-19 mengatakan bahwa mereka berkunjung ke sana karena hanya kebetulan lewat.
(Rizka Diputra)