4. Minyak alpukat
Sebuah ulasan yang diterbitkan pada Juni 2019 di jurnal Molecules menemukan minyak alpukat memiliki nilai gizi yang sangat baik pada suhu rendah dan tinggi.
"Alpukat dan minyak alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang sehat," kata dr Levinson.
"Minyak alpukat memiliki titik asap yang lebih tinggi daripada minyak zaitun, jadi lebih baik untuk memasak dengan panas yang lebih tinggi," tambahnya.
"Ini dapat digunakan untuk menumis atau membakar," kata Sara Haas RD, koki di Chicago serta juru bicara American Academy of Nutrition and Dietetics.

Baca juga: Cara Membuat 3 Bumbu Rahasia: Minyak Bawang Putih, Bawang Merah dan Ayam
5. Minyak kenari
Minyak kenari sangat ideal untuk makanan penutup dan masakan lain yang memanfaatkan rasa pedasnya.
"Minyak kenari adalah pilihan yang sehat dan sumber asam lemak omega-3 yang baik, terutama asam alfa-linolenat," kata dr Levinson.
"Minyak kenari tidak dimurnikan dan memiliki titik asap sangat rendah, jadi sebaiknya tidak digunakan untuk memasak. Minyak ini memiliki rasa yang kaya dan pedas dan paling baik untuk saus salad dan sebagai penguat rasa untuk menyelesaikan hidangan," kata dr Levinson.
Baca juga: Deretan Minyak Esensial untuk Pijat Guna Meningkatkan Sirkulasi Darah
6. Minyak wijen
Sebuah ulasan yang diterbitkan pada Juli 2017 di jurnal Cureus mencatat minyak wijen memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, berpotensi menurunkan kemungkinan penyakit kardiovaskular dan aterosklerosis yang diakibatkan penumpukan lemak dan zat lain di dinding arteri. Pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah.
"Minyak wijen mengandung lemak tak jenuh ganda lainnya," kata dr Levinson.
"Ini memiliki titik asap yang tinggi yang membuatnya baik untuk memasak dengan api besar seperti menumis, tetapi memiliki rasa yang kuat," ungkapnya, "Minyak ini sedikit saja sudah cukup dan memperkuat rasa."