BERBAGAI produk kuliner khas Sumatera Barat (Sumbar) seperti olahan rendang, keripik sanjay, atau nasi kapau bisa dibilang sudah begitu familiar dan kerap jadi favorit umumnya masyarakat Indonesia.
Meski sudah dikenal luas, namun sektor UMKM kuliner khas Sumbar menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno masih punya pekerjaan rumah agar bisa lebih berkembang pesat. Menurut Sandi, aspek digital masih jadi tantangan besar bagi sektor UMKM kuliner Sumbar.
“Tantangannya di digitalisasi, ini salah satu aspek yang akan kita (Kemenparekraf) bantu. Digitalisasi ini harus kita pacu dan kita tingkatkan keragaman serta nilai tambah dari produk-produk ekonomi kreatif,” ujar Sandiaga, kala ditemui usai gelaran workshop UMK Kabupaten Kota Kreatif (KaTa Kreatif), di Padang kemarin.
Baca juga: Terkesan Kuliner Khas Tanah Datar, Ini Kata Sandiaga Uno
Selain penerapan digitalisasi, kondisi pandemi Covid-19 turut jadi masalah besar dan berdampak pada perekonomian masyarakat, termasuk pelaku UMKM di wilayah itu.
Sandi pun mengajak pelaku ekonomi kreatif di Kota Padang memperkuat kolaborasi agar dapat bersama-sama bangkit dari pandemi.
“Kolaborasi ini adalah upaya kita untuk bekerja sama meningkatkan inovasi dan pokok pikiran, tapi juga membuka pikiran bahwa kita tidak seharusnya untuk saling bersaing, tapi bersanding. Bukan saling berkompetisi, tapi berkolaborasi," tuturnya.
Kemenparekraf lanjut Sandi, akan terus memberi dukungan pelatihan dan pendampingan, termasuk dukungan pemasaran, membuat pelaporan keuangan, perizinan, hingga akses pembiayaan.
(Rizka Diputra)